SIAPAKAH IRVANDI DII : PENGABDIAN SEORANG ANAK RANTAU



IRVANDI  DII
Nama saya irvandi, dilahirkan 21 tahun yang lalu di desa tengan ibu kota,  saya dilahirkan dari keluarga minangatau Sumatra barat dimana darah minang masih mengalir di dalam tubuh saya, sehingga kepribadian saya seperti orang Sumatra barat. Dari kecil saya dilahirkan dan berada di lingkungan yang sangat sederhana sehingga membuat diri saya selalu sederhana. Dimana kesederhanaan yang menjadi kepribadiaan keluarga kami, keluarga saya adalah seorang wiraswasta yang dimana bersaing dan bertarung sudah menjadi kehidupan sehari-hari dalam kehidupan keluarga saya, sehingga membuat saya selalu tegar dan sedikit kuat karena dengan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Dari kecil saya memiliki impian yaitu ingin melanjutkan sekolah di luar kota yang jauh dari orang tua, karena saya yakin hal ini yang mebuat diri saya semakin kuat dan mandiri, setelah saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi ternyata saya diterima di UNDIP pada saat itu saya di satu sisi saya merasa kebingungan dan di satu sisi saya merasa senang, pada awalnya saya tidak tahu bahwa UNDIP berada di kota semarang setelah mengetahui itu saya semakin yakin untuk pergi meninggalkan tempat dimana saya dibesarkan. Pada saat saya dating ke UNDIP saya melihat banyak sekali mahasiswa yang menyambut kami ternyata mereka adalah orang-orang yang tergabung di dalam lembaga kemahasiswaan, saya bertanya kepada salah satu mahasiswa tersebut mengapa mereka mau ikut-ikut seperti itu dan orang tersebut menjawab “ pengabdian” dan pada saat itu saya tertarik untuk ikut berpartisipasi di dunia lembaga kemahasiswaan bukan hanya sekedar pengabdian kepada UNDIP saja saya juga ingin mengabdikan diri kepada bangsa dan Negara.
Untuk membatu mewujudkan apa yang menjadi impian atau tujuan UNDIP dan Negara ini karena saya adalah mahasiswa makasaya berpifir dengan melalui lembaga mahasiswa saya dapat mengabdikan diri saya dengan melalui pencalonan diri sebagai presiden UNDIP.

This entry was posted on Sabtu, 08 Desember 2012. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply